Pengantar redaksi :
Seiring bergulirnya transformasi holding-subholding di lingkungan Pertamina group, fungsi New Ventures dibentuk untuk mengakselerasi bisnis korporasi khususnya yang berbasis inovasi, yang diharapkan menjadi kunci pertumbuhan Pertamina di era after oil. Sejumlah strategi disiapkan oleh fungsi New Ventures. Berikut penuturan Vice President (VP) New Ventures, Mia Krishna terkait hal tersebut.
Apa yang melatarbelakangi pembentukan fungsi New Ventures dan apa tujuan yang ingin dicapai? Jika berbicara tentang tantangan Pertamina ke depan, secara garis besar ada dua tantangan yang harus dihadapi. Pertama, perubahan global yang ada karena tuntutan transisi energi. Kedua, dinamika bisnis, dimana dunia bisnis menjadi sangat cepat berubah, penuh ketidakpastian, menimbulkan keragu-raguan. Beberapa hal yang yang kita pahami benar saat ini, belum tentu benar untuk kita aplikasikan besok. Dengan kondisi bisnis yang sedemikian menantang dan perubahan yang dibawa oleh transisi energi tersebut, kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan existing process untuk pengembangan bisnis ke depannya.
Untuk itulah, Pertamina meresponsnya dengan membentuk fungsi New Ventures dengan harapan Pertamina bisa menggunakan cara-cara baru dan berbeda untuk mengembangkan bisnis sehingga di tengah kondisi yang penuh persaingan, dinamika dan tantangan, kita tetap bisa mengambil peluang, bertahan dan bertumbuh.
Dengan background tersebut, tugas Fungsi New Ventures adalah mengakselerasi bisnis-bisnis baru berbasis inovasi. Dalam praktiknya, New Ventures berperan sebagai inkubator dimana inkubasi ini dilakukan agar bisnis itu bisa survive di kondisi yang sulit. Setelah bisa bertahan, kemudian diakselerasi sehingga kami berperan sebagai akselerator. Ketiga, kami berperan sebagai validator untuk memastikan kelayakan suatu bisnis (berbasis usaha rintisan) yang akan diakuisisi atau dikerjasamakan dengan Pertamina.
Bagaimana alignment fungsi New Ventures dengan fungsi lain di Pertamina? Alignment dengan fungsi lain di Pertamina berlangsung di sepanjang proses pengembangan New Venture. Mulai dari merencanakan, mengeksekusi suatu proyek, mengevaluasi sampai memperbaiki prosesnya. Jadi alignment ini berlangsung di sepanjang proses. Mengapa alignment berlangsung disepanjang proses? Karena bisnis-bisnis yang dikembangkan New Ventures ini biasanya akan lebih optimal kalau menggunakan resources yang saat ini ada di subholding atau anak perusahaan Pertamina. Karenanya, setelah bisnis selesai dikembangkan, bisnis ini idealnya dilanjutkan oleh subholding atau anak perusahaan Pertamina tersebut. Untuk hasil yang lebih optimal, tentunya subholding ataupun anak perusahaan tersebut perlu terlibat di sepanjang proses pengembangan bisnis.
Jika subholding atau anak perusahaan tersebut tidak memiliki kapabilitas atau kompetensi untuk bisnis baru yang ingin dilakukan, New Ventures berperan sebagai value creator dengan mendukung subholding atau anak perusahaan untuk memenuhi kapabilitas atau kompetensi tersebut. New Ventures juga menjadi jembatan bagi subholding maupun anak perusahaan dengan menjadi validator untuk bisnis-bisnis berbasis teknologi, bilamana teknologi ini masih sangat baru. Dengan tujuan tersebut, untuk hasil yang lebih optimal, tentunya subholding ataupun anak perusahaan tersebut perlu terlibat di sepanjang proses pengembangan bisnis.
Selain alignment, kami juga meng-encourage subholding ataupun anak perusahaan yang ingin mengembangkan bisnis baru (berbasis inovasi) yang dipandang sangat tidak pasti dan berisiko, agar mengkolaborasikan pengembangan bisnis tersebut dengan New Ventures. Kami memiliki sistem dan ekosistem untuk mengembangkan bisnis-bisnis yang seperti ini. Juga bagi subholding maupun anak perusahaan yang ingin mencoba bisnis baru namun tidak memiliki kompetensi di bidang tersebut, bisa mengirimkan tim kepada fungsi New Ventures dengan misi pengembangan bisnis baru tersebut. Selanjutnya kami akan menyediakan ekosistem dan mengawal bisnisnya melalui proses inkubasi.
Bagaimana strategi yang dilakukan New Ventures untuk memaksimalkan perannya dalam menghadapi tantangan transisi energi yang dihadapi Pertamina saat ini? Berdasarkan strategic analysis yang kami lakukan, kami harus fokus membawa bisnis-bisnis baru Pertamina untuk segera masuk ke pasar, membangun brand, dan membangun value chain yang unggul untuk mendukung bisnis tersebut. Untuk menjalankan peran tersebut, ada beberapa komponen penting yang juga sangat erat kaitannya dengan business agility.
Pertama, sinergi dengan subholding, anak perusahaan, Research & Technology Innovation (RTI), dan fungsi support lainnya. Sinergi ini sangat menentukan tingkat keberhasilan pengembangan New Venture.
Kedua, kita tidak bisa menjadi expert dalam segala hal. Oleh karenanya, kita harus terbuka dalam mengadopsi expertise orang lain. Karena itu strategi kedua kami adalah melakukan open innovation. Bisnisnya akan tetap dikelola oleh Pertamina atau anak usaha Pertamina sebagai majority shareholder, tapi teknologinya atau bisnis modelnya bisa mengadopsi teknologi atau bisnis model yang dikembangkan oleh orang lain.
Ketiga adalah prioritize. Kami menyusun prioritas pengembangan bisnis yang akan dilakukan dan menuangkannya dalam Roadmap New Ventures. Strategi yang terakhir adalah maintain agility. Business agility tidak tercapai hanya dengan membentuk fungsi New Ventures. Kita juga harus siap dengan culture dan tata kelola termasuk dalam hal pengambilan keputusan dan manajemen risiko yang mendukung tercapainya agility tersebut. Kami juga terus menerus mendorong agile leadership.
Apa saja program kerja New Ventures tahun ini beserta target kinerjanya? Sebagai organisasi baru, pertama, kami membangun fondasi supaya organisasi baru ini bisa menjalankan fungsinya. Fondasi ini termasuk tata kerja dan perangkat organisasi yang dibutuhkan.
Kedua, kami menargetkan untuk bisa mulai menyediakan ekosistem inkubasi dan akselerasi yang mendukung akselerasi project-project pengembangan bisnis baru.
Ketiga, kami menargetkan tahun ini sudah mulai batch pertama scouting yang terbuka bagi para para Perwira yang ingin mengembangkan bisnis baru untuk Pertamina. Tentunya bisnis baru ini harus align dengan roadmap pengembangan New Ventures. Program ini juga terbuka untuk eksternal Pertamina. Diharapkan, project hasil scouting ini bisa memulai program inkubasi paling lambat di Januari 2022.
Tentunya sebagai organisasi baru sangat penting untuk membangun kepercayaan, dimana untuk bisa membangun kepercayaan, kami harus deliver result. Untuk ini kami melakukan beberapa quick win project, yakni pengembangan bisnis-bisnis baru atas produk inovasi yang dihasilkan Upstream & Innovation atau di RTI. Bisnis-bisnis baru ini harapannya bisa running di akhir 2021.
Apa tantangan New Ventures dalam menjalankan peran dan target kinerja tersebut. Apa solusi New Ventures untuk menghadapinya? Kami harus benar-benar mengakselerasi prosesnya. Kami harus lebih cepat melakukan persiapan perangkat yang diperlukan untuk melakukan proyek pengembangan, serta capability development bagi tim proyek yang melakukan pengembangan bisnisnya.
Bukan hanya organisasinya yang baru, mindset-nya dan pendekatan-pendekatannya juga baru. Karena itu, sangat penting bagi kami untuk bisa membangun trust dan confidence. Bukan hanya di stakeholder, tapi juga dalam proses pengambilan keputusan. Jangan sampai hanya fokus pada besarnya risiko.
Apa yang kami lakukan? Kami menjalin komunikasi yang intensif dengan stakeholder, subholding dan anak perusahaan terkait. Pesan utamanya adalah apa yang dilakukan New Ventures bukan hal yang baru. Agile development yang dilakukan New Ventures, yang prosesnya identik dengan metode pengembangan usaha rintisan (start-up) ini, juga sudah didorong oleh pemerintah. Pemerintah sudah memiliki badan inkubator, begitu juga perguruan tinggi, beberapa BUMN, dan perusahaan minyak di dunia. Jadi tidak ada alasan untuk raguragu bahwa proses pengembangan bisnis dengan pendekatan baru ini tidak bisa digunakan oleh Pertamina.
Apa harapan Ibu terhadap peran yang bisa lebih dimaksimalkan New Ventures ke depannya? Selain tiga peran New Ventures yang saya sebutkan tadi, yaitu sebagai inkubator, akselerator dan validator, kami berharap juga turut membangun agility dan inovasi di Pertamina. Ini adalah kunci sukses perusahaan untuk bisa bertahan dan unggul dalam kompetisi bisnis yang makin ketat.
Selain itu, Fungsi New Ventures hadir salah satunya untuk create value bagi bisnis Pertamina Group. Jika ada bisnis-bisnis baru (berbasis inovasi) yang saat ini masih ragu-ragu untuk dijajaki (karena penuh ketidakpastian atau karena kapabilitasnya yang belum dimiliki), kami mengajak para pimpinan di subholding atau anak perusahaan Pertamina untuk mengirimkan timnya dengan misi bisnis yang ingin dijajaki tersebut ke New Ventures. Singkatnya: New Venture-kan saja!
Kami siap dengan ekosistem untuk inkubasi bisnis tersebut dan mendukung pengembangan bisnis tersebut. Target kami, saat bisnis ini kami serah-kelolakan ke Subholding atau anak perusahaan, bisnis ini sudah tumbuh dan menguntungkan.• STK
https://epaper.pertamina.com/energia/14-juni-2021/management-insight/new-ventures-dan-upaya-akselerasi-bisnis-baru-pertamina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar