Selasa, 29 Juni 2021

Management Insight : Arya Dwi Paramita - VP CSR & SMEPP Management Pertamina

Pengantar redaksi :

Sejumlah stakeholder menyampaikan penghargaan dan apresiasi terhadap Pertamina atas penerapan program kemitraan UMKM. Pertamina dinilai telah berhasil mendukung UMKM di Tanah Air untuk terus tumbuh, bahkan hingga menghasilkan produk berkualitas global. Lantas seperti apa dukungan yang diberikan Pertamina kepada UMKM di Indonesia? Berikut penjelasan VP CSR & SMEPP Management Pertamina, Arya Dwi Paramita.

Pertamina kembali mendapat penghargaan dari beberapa stakeholder terkait penerapan program kemitraan untuk UMKM. Bagaimana tanggapan Bapak terkait hal tersebut? Kami dari Fungsi Corporate Social Responsibility (CSR) dan Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP), sangat bersyukur dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran pimpinan dan keluarga besar Pertamina atas dukungan dan arahan yang diberikan, serta kepada para pemangku kepentingan yang telah memberikan sejumlah apresiasi dan penghargaan atas partisipasi Pertamina dalam mendukung usaha mikro kecil di Indonesia. Memang tantangan yang kami hadapi saat pandemi tidak mudah, dimana kita semua harus melaksanakan pembinaan mitra binaan dalam kondisi penuh keterbatasan.

Namun demikian, beberapa terobosan teknologi yang kami lakukan telah bisa menjadi solusi pada saat pandemi tersebut. Sehingga teman-teman pelaku usaha mikro kecil tetap bisa berkarya dan memasarkan produknya dengan bantuan teknologi. Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih dan syukur Alhamdulillah, apa yang diikhtiarkan oleh Pertamina telah mendapatkan perhatian dan apresiasi dari para pemangku kepentingan

Apa saja yang sudah dilakukan Pertamina sehingga dinilai oleh stakeholder mampu mendorong UMKM untuk tumbuh, bahkan mampu menghasilkan produk berorientasi ekspor di tengah pandemi COVID-19 yang belum berakhir hingga saat ini? Ada beberapa tahapan yang kami lakukan untuk membina usaha mikro kecil. Pertama, kami melakukan rekrutmen terhadap usaha mikro kecil yang potensial menjadi mitra binaan.

Mereka kami rekrut dan diseleksi berdasarkan data yang disampaikan oleh para calon mitra binaan ini sesuai dengan peraturan dari Kementerian BUMN.

Kemudian bagi mereka yang telah berhasil melalui fase tersebut, tentunya mereka akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan yang ada di standar awal kami. Yaitu bagaimana pengenalan tentang program kemitraan ini tentunya dan kami berikan informasi-informasi tentang bagaimana mereka bisa mengembangkan usahanya. Pendampingan ini juga kami laksanakan berkolaborasi dengan sejumlah lembaga yang memang kompeten di bidang tersebut.

Kemudian kami tentukan ini sebagai baseline pertama atau starting point mereka, biasanya kita sebut sebagai traditional stage-nya atau kondisi existing saat baru bergabung. Kami biasanya menerima pendaftaran lebih dari 1.000 usaha mikro kecil (UMK) setiap tahunnya. Bahkan di beberapa kesempatan, bisa mencapai 2.000 UMK yang mendaftar dan bergabung. Dari situ kemudian kami harus memilih mana yang memang potensial untuk dikembangkan. Salah satunya melalui proses seleksi atau kurasi. Kurasi yang kami lakukan untuk memilih 1.000 usaha mikro kecil yang akan diikutkan pada tahap berikutnya.

Dalam proses seleksi ini kami tidaklah sendiri. Pertamina juga berkoordinasi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) guna melihat usaha mikro kecil mana yang potensial. Pada saat kami sudah mendapatkan angka seribu usaha mikro kecil yang terpilih, kami akan membuat katalog Small Medium Enterprise (SME) 1.000, yang berisi profil dan produk mereka untuk dipasarkan.

Kemudian kami lakukan proses promosi. Dimana mereka dapat menggunakan katalog tersebut untuk keperluan promo, maupun keperluan lainnya yang mereka lakukan untuk memasarkan barang-barang yang dihasilkan. Dari situ, kami melaksanakan lagi kurasi untuk mengetahui siapa diantara seribu UMK yang bisa ikut di tahapan baseline kedua. Baseline kedua adalah usaha mikro kecil akademi, UMK akademi. Di sini mereka akan diberikan informasi dan beberapa silabus tentang bagaimana mereka bisa naik kelas ke tahapan modern, digital, online dan global.

Go modern adalah step yang pertama, dimana mereka akan kami perkenalkan dengan bagaimana caranya membuat brand, design kemasan, promosi dan lain-lain supaya tampilan produknya menarik. Dengan adanya pengetahuan tentang merk produk, cara membuat kemasan yang menarik dan sebagainya, maka semakin kuat untuk promosinya.

Selanjutnya adalah Go Digital. Yakni sebuah fase pembelajaran, yang mereka dapatkan antara lain adalah bagaimana mereka bisa memasarkan produknya menggunakan sosial media. Akun sosial media mereka juga harus bisa menjadi chanel komunikasi untuk memasarkannya. Tentunya di sosial media ini juga diajarkan bagaimana membuat caption serta membuat gambar produk supaya lebih menarik.

Selanjutnya adalah go online. disini kami coba kenalkan mereka untuk bisa masuk ke e-commerce. Kami tekankan ketika ada calon pembeli yang menanyakan apapun tentang produknya, misalnya tanya soal harga dan warna atau lainnya, itu harus segera dijawab, harus quick respon.

Terakhir adalah go global. Di sini mereka diajarkan bagaimana cara menembus pasar inter nasional, membangun jaringan dan juga diajarkan bagaimana bisa berkompetisi. Tentunya juga diajarkan tentang bagaimana cara pengiriman barang.

Tahapan-tahapan ini yang menjadi ‘sekolah’ UMK akademi. Semua kegiatan kami lakukan secara online, karena saat pandemi tidak bisa kami lakukan secara fisik. Selanjutnya setelah lolos dari tahap ini akan kembali kami lakukan proses kurasi lagi, guna mengukur output dan outcome-nya. Pada saat mereka sudah lolos itu semua dan menjadi yang ideal, maka mereka bisa mendapatkan benefit. Sebagai contoh yakni sertifikasi halal, badan POM, kemudian bantuan untuk pertumbuhan usahanya, hingga SMEXPO. Ini adalah sebuah event yang kami launching September 2020 lalu, dimana ini adalah ajang yang digelar secara online dan platform ini bisa di akses oleh masyarakat, baik dalam dan luar negeri.

Pendekatan teknologi digital seperti ini, dimana menggerakan sekian banyak usaha mikro kecil dengan pemasaran menggunakan teknologi digital dan online, sebenarnya kita tidak hanya berkontribusi pada SDG’s nomor delapan, yaitu pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Selain itu, kita juga membantu mengurangi emisi sehingga kita berkontribusi terhadap SDG’s nomor 13. Kita tidak peru bepergian menempuh jarak yang jauh, semua bisa dilakukan dari rumah. Sehingga ini bisa menjadi salah satu nilai tambah juga karena memang di program kami, selalu melihat dari kegiatan ini impact apa yang ditimbulkan atau dukungan apa yang bisa kami berikan terhadap tujuan pencapaian pembangunan berkelanjutan. Karena apa yang kami lakukan ini adalah bagian dari implementasi prinsip Environmental, Social dan Governance atau sering disebut dengan ESG.

Apa yang mendasari Pertamina serius memberikan pembinaan terhadap UMKM? Apakah pembinaan ini hanya berlaku di masa pandemi? Dukungan ini adalah salah satu dari strategi yang kami jalankan untuk memberikan manfaat positif terhadap lingkungan sekitar Pertamina. Jadi, kehadiran Pertamina itu memberikan manfaat positif terhadap lingkungan, baik sosial maupun lingkungan hidup di sekitarnya. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu yang mendasar, kenapa? Karena memang pandemi telah berdampak terhadap ekonomi masyarkat. Sehingga kami lakukan penguatan disana.

Dengan adanya program ini, maka tentunya kami tidak hanya memberikan manfaat kepada usaha mikro kecilnya saja, tapi dari usaha mikro kecil itu juga memberikan manfaat positif lagi kepada masyarakat di sekitarnya. Contoh pada saat pandemi, semua orang industrinya berdampak, terutama usaha mikro kecil. Kemudian kami ajak mereka untuk sama-sama kami bantu masyarakat yang membantu masyarakat yang butuh bantuan di era pandemi kemarin.

Waktu awal yang namanya jahe merah dicari banyak orang, dan itu menjadi demand-nya tinggi sehingga teman-teman yang bergerak di sektor makanan dan minuman kami tawarkan untuk shifting ke produk jahe merah dan akan kami bantu promosi. Karenanya ada demand yang pasti, mereka memproduksi dalam jumlah banyak dan tidak mungkin dikerjakan satu orang. Akhirnya mereka mempekerjaan tetangga sekitar yang saat itu membutuhkan pekerjaan.

Kalau satu industri bisa mempekerjakan sepuluh orang, maka kita sudah membantu si pemilik dan sepuluh orang lainnya. Artinya, ada sebelas keuarga yang bisa menyambung hidupnya di era yang penuh keterbatasan. Setidaknya nilai tambah ekonomi itu punya dampak yang lebih luas. Dari sini kita lihat bahwa itulah kenapa usaha mikro kecil ini menjadi fokus utama pada saat kami ingin membangun sebuah konsep ketangguhan masyarakat dalam konteks menghadapi bencana nonalam ini. Kami melihat bahwa pendekatan dengan UMKM ini sangat positif. Ini menjadi dukungan juga terhadap pembanguna berkelanjutan yang telah ditetapkan. Artinya dampak positif yang ditimbulkan dari satu UMKM bisa sangat banyak.

Hingga saat ini, berapa total mitra binaan Pertamina yang sudah berhasil naik kelas? Apa mereka akan terus dibina oleh Pertamina? Untuk mitra binaan sendiri ada diangka sekitar 34 ribuan yang masih aktif, atau masih dalam kapasitas mereka sebagai mitra binaan. Dan khusus tahun 2020 ada 795 mitra binaan yang naik kelas. Di setiap tahun kami ditargetkan oleh Kementerian BUMN untuk bisa menciptakan UMKM yang naik kelas. Tahun lalu itu sekitar 230-an UMKM targetnya, dan yang berhasil naik itu 795. Artinya kami sudah berkali-kali lipat dari target tersebut. Alhamdulillah itu semua kami syukuri, bahwa itu terjadi jutru di saat keterbatasan. Ini hasil kolaborasi dan semangat bersama, kami tidak bisa jalan kalau Pertamina sendiri. Semangat teman-teman usaha mikro kecil ini juga luar biasa untuk bisa tumbuh.

Sampai dengan tahun 2020, alhamdulillah kami sudah bisa sudah bisa membawa 61 usaha mikro kecil kami untuk go global. Ini hasil dari proses UMKM Akademi yang kami lakukan.

Apa harapan Bapak kepada seluruh UMKM yang menjadi mitra binaan Pertamina ke depannya? Kami berharap temanteman usaha mikro kecil (UMK) bisa terus tumbuh dan berkembang. Sehingga dalam proses perjalanan itu bisa memberikan manfaat bagi lingkungannya. Jadi kehadiran Pertamina memberikan manfaat kepada usaha mikro kecil, dan usaha mikro kecil kehadirannya memberikan manfaat lagi bagi masyarakat disekitarnya. 

Itulah kenapa kami berharap UMK bisa tumbuh dan berkembang. Karena semakin besar UMK, maka mereka akan semakin memberikan manfaat positif bagi lingkungan di sekitarnya Kami melihat bahwa dengan adanya teknologi yang bisa kami gunakan, pameran digital SMEXPO pada tahun 2020 yang lalu adalah salah satu solusi yang menggembirakan. Kegiatan ini telah berhasil mempertemukan mereka para penggiat UMK dengan calon pembeli potensial di luar negeri. Dari situ yang saya saksikan adalah bagaimana seorang pengerajin songket di Sumatera Selatan itu bisa berinteraksi dengan potential buyer yang ada di Amerika Serikat, Australia dan negara eropa lainnya. Pengunjung SMEXPO 2020 selama 3 hari itu tembus lebih dari 34 ribu visitor dari 38 negara.

Harapannya adalah teman-teman yang sudah mendapatkan interaksi dengan calon pembeli di luar negeri itu bisa terus meningkatkan kualitas produknya, semakin memahami pasar  dan semakin memahami ekspektasi konsumen. Sehingga mereka bisa menjual produknya tidak lagi pemain lokal tapi pemain global. Tentunya keberhasilan mereka adalah kebahagiaan kami juga. Artinya ikhtiar yang dilaksanakan semua teman-teman yang terlibat dalam program ini berhasil dan ini adalah kebahagian yang luar biasa bagi kami.•STK


https://epaper.pertamina.com/energia/17-mei-2021/management-insight/keberhasilan-mereka-adalah-kebahagiaan-kami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menimbang Opsi Penyelamatan Garuda via Restrukturisasi

Publik mengetahui bahwa salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) flagship kebanggaan Indonesia, PT Garuda Indonesia (Persero) T...