Selasa, 29 Juni 2021

Management Insight : ANDRIA NUSA - DIREKTUR SALES & MARKETING PT PERTAMINA LUBRICANTS

Enam Strategi Menuju Perusahaan Pelumas Kelas Dunia 

Pengantar redaksi :

Pandemi COVID-19 tidak menjadi penghalang untuk tetap berprestasi dan berinovasi. Hal tersebut dibuktikan PT Pertamina Lubricants (PTPL) dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Tak hanya sukses di dalam negeri, PTPL juga optimistis bisa berjaya di mancanegara. Lantas upaya apa saja yang dilakukan agar hal tersebut bisa tercapai? Berikut penuturan Direktur Sales & Marketing PTPL, Andria Nusa.

PT Pertamina Lubricants (PTPL) baru-baru ini meraih penghargaan di Bidang Aliansi Strategis untuk Nasional dan Global. Apa yang dilakukan PTPL sehingga meraih penghargaan tersebut? 

Kami sangat bersyukur kepada Allah swt karena berhasil meraih penghargaan ini. Hal tersebut berarti kami dipercaya sepenuhnya oleh masyarakat Indonesia. Penghargaan dari BUMN Award ini bukanlah yang pertama. Selama ini, hampir setiap tahun kami mendapatkan penghargaan BUMN Award.

Penghargaan ini merupakan apresiasi untuk semua pihak, baik perusahaan maupun masyarakat Indonesia yang merupakan konsumen utama kami.

Apresiasi juga kami tujukan kepada para perwira PTPL yang telah berusaha dan bekerja keras di tengah iklim persaingan bisnis yang sangat berat saat ini. Kami juga ucapkan terima kasih kepada stakeholders lainnya yang turut menunjang keberhasilan kami.

Penghargaan ini merupakan pengakuan atas kinerja perusahaan dalam membangun portofolio bisnis dan melakukan inovasi dalam proses bisnis dengan mengedepankan kerja sama, kemitraan, dan kolaborasi dengan berbagai partner secara nasional maupun internasional.


Apa saja strategi bisnis yang dimiliki PTPL agar tetap bisa bertahan di bisnisnya? 

Sebagai anak perusahaan, PTPL memiliki visi yang sejalan dengan visi Pertamina, menjadi perusahaan pelumas kelas dunia. Untuk mencapai visi tersebut, saat ini kami memiliki enam strategi prioritas.

Pertama, strategi aggressive marketing. Strategi ini sangat dibutuhkan untuk memenangkan persaingan yang semakin berat dalam menghadapi kompetitor yang merupakan perusahaan-perusahaan kelas dunia.

Kedua, strategi digitalization. Sekarang adalah era digitalisasi, perkembangan teknologi bergerak dengan sangat cepat. Untuk itu, kami harus mampu beradaptasi dan mampu menyesuaikan proses bisnis dengan kemajuan industri 4.0.

Ketiga, strategi overseas acceleration. Keberadaan kami di mancanegara sangat penting untuk mengejar visi kami menjadi global player, perusahaan pelumas kelas dunia.

Keempat, strategi operational excellence. Kelima, strategi human capital transformation & culture change acceleration. Terakhir, strategi new business execution & inorganic growth.

Enam strategi utama ini merupakan upaya kami untuk mendukung tercapainya visi menjadi perusahaan pelumas kelas dunia.


Apa yang dilakukan PTPL agar tetap bertahan di bisnisnya? 

Agar kami bisa bertahan dan tumbuh berkembang menjadi perusahaan kelas dunia, utamanya adalah melaksanakan keenam strategi tersebut. Namun kami tidak bisa melakukannya sendiri. Kami harus bekerja sama dengan mitra yang memiliki tujuan sama untuk menjadi lebih baik ke depannya. Kami bersama-sama bisa melakukan berbagai perubahan ke arah tersebut dengan cepat. Itu adalah tujuan utama kami untuk melakukan aliansi strategis ini.

Aliansi strategis yang kami lakukan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pelumas bagi pelanggan, meningkatkan layanan, pengembangan inovasi produk, menciptakan SDM unggul, memperkuat brand awareness, meningkatkan daya saing baik secara lokal maupun internasional, serta merebut pasar dan peluang-peluang baru.

Strategi apa saja yang dilakukan PTPL agar bisa mengembangkan bisnisnya tidak hanya di dalam negeri? 

Kami melakukan strategi overseas acceleration. Saat ini kami sudah membangun bisnis di 17 negara yang tersebar di empat benua. Kami memiliki anak perusahaan dan fasilitas produksi di Thailand dan kantor perwakilan pemasaran di Australia. Untuk mempercepat pengembangan bisnis di mancanegara, tentu kami tidak bisa melakukannya sendiri dan harus melakukan aliansi strategis. Karena itu, yang pertama kami lakukan adalah mencari mitra kerja sama di setiap negara untuk menjadi distributor.

Kedua, kami mencari perusahaan-perusahaan pelumas di suatu negara yang bisa diajak untuk bekerja sama. Jadi kami menyuplai pelumasnya, mereka menjualnya dengan merek mereka sendiri.

Ketiga, di Thailand kami melakukan kerja sama dan akuisisi. Pada 2014, kami melakukan akuisisi perusahan pelumas lokal di Thailand, bernama Amaco. Langkah selanjutnya, kami ubah namanya menjadi Pertamina Lubricants (Thailand) Co.Ltd, yang merupakan anak perusahaan kami di Thailand.

Selain itu, kami melakukan aliansi strategis atau kerja sama dengan jaringan-jaringan perusahaan ritel untuk mengembangkan pelumas ritel Pertamina di negara tersebut. Kami juga memasarkan pelumas untuk kegiatan industri di negara tersebut.

Satu hal yang tak kalah penting kami lakukan adalah menjalin aliansi strategis sebagai technical partner Lamborghini. Alhamdullilah ini sudah tahun keenam. Aliansi dengan Lamborghini ini sangat penting untuk meningkatkan brand awareness pelumas Pertamina dan membantu penetrasi pasar di mancanegara.


Inovasi apa saja yang dilakukan PTPL sejauh ini? 

Inovasi merupakan salah satu persyaratan utama agar kami bisa bertahan, tumbuh dan berkembang.

Bagi kami yang terpenting ialah harus tetap bisa memimpin pasar pelumas di Indonesia dan sukses di mancanegara.

Kami melakukan inovasi di semua bidang, baik pengembangan SDM maupun dari sisi produk. Dari sisi produk pelumas, kami harus selalu memperbaiki formula karena kebutuhan teknologi permesinan yang selalu berkembang. Hal ini harus kami antisipasi dengan inovasi. Kami yakin, ke depannya peluang bisnis PTPL akan tetap besar di Indonesia.

Namun demikian kami menyadari, jika ingin bertumbuh lebih cepat, kami memang harus bergerak juga ke bisnis non pelumas. Saat ini kami sudah mengembangkan beberapa produk nonpelumas, seperti coolant, degreaser, brakefluid, dan lain-lain. Kami juga sudah memasarkan produk petrokimia hasil pengembangan dari RTC Pertamina, seperti Pertadem, Pertasurf, dan lain-lain. Kami optimistis sekali mampu melakukan bisnis nonpelumas mengingat pengalaman kami yang cukup panjang.

Inovasi juga kami lakukan di bidang layanan konsumen, baik di sektor ritel maupun industri. Kami sudah melakukan beberapa hal, contohnya di sektor ritel saat ini kami sudah menggunakan digital marketing. Untuk pelayanan ke outlet atau bengkel kami memiliki aplikasi yang bernama POWER. Aplikasi ini digunakan untuk loyalty program dan ordering. Ini merupakan suatu aplikasi yang digunakan oleh para mekanik dan pemilik bengkel, setiap mereka membeli produk, mereka akan mendapatkan reward berupa poin yang bisa ditukarkan hadiah kapanpun juga. Selain itu, saat ini kami juga kembangkan program Power Ordering, yakni outlet atau bengkel sudah bisa memesan langsung produk-produk kami tanpa menunggu sales mengunjungi toko mereka.

Selain itu kami juga memiliki program Pertamina Lubricants Home Service (PLHS). Melalui inovasi ini, kami tak hanya mengirimkan produk pelumas ke rumah pelanggan, tetapi juga mekaniknya untuk membantu ganti oli di tempat. Ini merupakan salah satu layanan yang kami luncurkan saat pandemi COVID-19.


Apa harapan Bapak bagi PTPL ke depan? 

Saya berharap PTPL bisa tetap menjadi market leader di Indonesia dan mencapai visi perusahaan, yakni go global, menjadi perusahaan pelumas kelas dunia. Saat ini produk kami sudah ada di 17 negara, semoga bisa terus berkembang.

Melalui enam strategi bisnis yang dimiliki, saya semakin optimistis PTPL bisa berkembang lebih maksimal di masa yang akan datang, melalui inovasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak agar bisnis tumbuh lebih luas lagi. Semoga upaya yang kami lakukan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi Pertamina dan masyarakat Indonesia.•PTPL


https://epaper.pertamina.com/energia/28-september-2020/management-insight/enam-strategi-menuju-perusahaan-pelumas-kelas-dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menimbang Opsi Penyelamatan Garuda via Restrukturisasi

Publik mengetahui bahwa salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) flagship kebanggaan Indonesia, PT Garuda Indonesia (Persero) T...